Kamis, 02 Februari 2012

Label Halal pada Obat, Perlu??

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menunjukkan belum ada satupun obat yang beredar di Indonesia memiliki sertifikat halal. Tidak diketahui pasti, faktor apa yang menyebabkan produsen obat tidak mengajukan permintaan sertifikasi halal atas produk yang dihasilkan.

Direktur Eksekutif LPPOM MUI Lukmanul Hakim menyatakan sampai saat ini belum ada perusahaan obat yang mengajukan permohonan sertifikasi halal.

"Menurut data LPPOM MUI belum ada satupun obat yang beredar di Indonesia bersertifikat halal. Belum ada yang mengajukan permohonan sertifikasi juga," katanya saat membuka seminar tentang pentingnya penyediaan produk obat halal di Jakarta, Rabu (31/3/2010).

Dalam daftar produk halal LPPOM MUI edisi Maret 2010, sebenarnya ada lima produk dalam kelompok obat-obatan yang terdaftar memiliki sertifikat halal. Namun kebanyakan hanya berupa produk cangkang kapsul dan gelatin kapsul.

Lukman mengaku tidak tahu pasti, mengapa produsen obat tidak mau mengajukan permintaan sertifikasi halal. Padahal sosialisasi mengenai masalah ini sudah dilakukan LPPOM MUI.

"Kalau karena tidak tahu, saya pikir tidak.  Kami sudah sejak lama menyosialisasikan masalah ini, pasti informasinya sampai ke mereka juga," katanya.

Ia mengatakan, besar mungkin produsen farmasi tidak terdorong membuat produk halal dan mengajukan permohonan sertifikasi halal atas produknya karena selama ini masyarakat juga belum begitu peduli dengan kehalalan produk obat.

Kebanyakan masyarakat, ia menjelaskan, masih menganggap obat sebagai produk yang hanya digunakan dalam keadaan darurat, sehingga kehalalan materi dan proses pembuatannya tidak dianggap sebagai masalah.

"Padahal seharusnya tidak demikian. Obat untuk penyakit mematikan bisa diperlakukan demikian dengan alasan darurat, tapi untuk penyakit lain yang sebenarnya bisa diobati dengan obat yang berbahan dan proses halal kan tidak," katanya.

Menurut Ketua MUI Amidhan, hukum mengonsumsi obat dan vaksin sebenarnya sama dengan hukum mengonsumsi produk pangan yakni harus yang halal. Amidhan  antara lain mendasarkan hal itu pada hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Darda yang berbunyi: "Allah telah menurunkan penyakit dan obat serta menjadikan obat bagi setiap penyakit; maka berobatlah dan janganlah berobat dengan benda yang haram."

"Tapi kesadaran konsumen muslim untuk mengonsumsi produk halal, termasuk obat dan vaksin, masih rendah," katanya.

Amidhan mengatakan selanjutnya harus ada upaya sistematis bersama dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk mendorong pembuat produk obat yang halal dan meningkatkan kepedulian masyarakat muslim tentang pentingnya kehalalan produk. "Ini untuk melindungi umat muslim dari mengonsumsi produk yang tidak halal," katanya.

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Sri Indrawaty mengatakan pemerintah berusaha memenuhi hak masyarakat atas pelayanan kesehatan tanpa membedakan ras, golongan, agama, jenis kelamin dan kelas sosial.

Namun, ia melanjutkan, pemerintah juga memperhatikan karakter penduduk yang mayoritas muslim dan kebutuhan mereka akan produk obat yang halal. "Ada aturan tentang pendaftaran produk di Badan POM. Waktu pendaftaran untuk mendapat ijin edar, kandungannya diperiksa. Dan kalau ada kandungan bahan yang tidak halal atau prosesnya bersinggungan dengan materi tidak halal keterangan mengenai itu harus dicantumkan pada kemasan," katanya.

Sementara bagi produsen farmasi dalam negeri, membuat produk obat dengan materi dan proses yang halal masih menjadi tantangan besar masa depan yang harus ditaklukkan karena selama ini kebanyakan industri farmasi dalam negeri hanya membuat obat kopi yakni obat yang dibuat dengan meniru formula obat paten milik inovator yang sudah habis masa patennya.

Inovasi obat baru yang membutuhkan waktu lama dan modal besar utamanya dilakukan oleh industri farmasi di negara-negara maju yang mayoritas penduduknya bukan muslim, sehingga faktor halal tidak diperhatikan dalam membuat produk obat maupun vaksin.

"Kita masih tertinggal jauh dalam hal ini. Dalam pengembangan vaksin saja kita tertinggal 10 tahunan dari negara-negara maju," kata CEO PT Biofarma Iskandar.

TERKAIT:

Uji Chi Square dengan SPSS dan Cara membaca Out Put-nya

Dalam aplikasi SPSS, untuk perhitungan Chi Square tersebut melalui tahapan sebagai berikut:
1. Berikan kode numerik untuk variabel Pendidikan yaitu 1 = pendidikan SLTA ke bawah dan 2 = pendidikan perguruan tinggi. Untuk bank, beri kode 1 = bank pemerintah dan 2 = bank swasta
2. Persiapkan worksheet dengan cara seperti contoh-contoh sebelumnya.


Pada baris pertama, isikan kolom Name dengan Pendidikan, Measure = Ordinal, dan kolom Values dengan 1 = SLTA, 2 = PT. (Cara menginput Values, lihat pembahasan sebelumnya) Pada baris kedua isikan, kolom Name dengan Bank, Measure = Nominal dan kolom Values dengan 1 = Pemerintah, 2 = Swasta. Kolom lainnya diabaikan (mengikuti default dari program).
3. Kembali ke muda data dengan mengklik Data View. Selanjutnya input data pendidikan dan pilihan bank
4. Setelah menginput data, untuk menghitung Chi Square, klik Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs. Akan muncul tampilan berikut:

Isikan kotak Row(s) dengan variabel Bank dan kotak Column(s) dengan variabel Pendidikan. Selanjutnya klik Statistics, akan muncul tampilan berikut:

Terdapat beberapa pilihan statistik yang bisa digunakan pada menu halaman tersebut.
a) Chi-square.
Untuk tabel dua baris dua kolom ( 2 x 2 seperti contoh kita), pilihan Chi-square akan memberikan output Pearson chi-square, likelihood-ratio chi-square, Fisher’s exact test, dan Yates’ corrected chi-square (continuity correction).
Untuk tabel selain 2 x 2, pilihan Chi-square akan memberikan output Pearson chi-square dan likelihood-ratio chi-square.
b) Correlations.
Klik pilihan Correlations ini jika seluruh variabel yang diinput berskala ordinal, atau jika seluruh variabel berskala interval. Pilihan ini akan menghasilkan output korelasi Spearman (untuk dua variabel berskala ordinal) dan korelasi Pearson (untuk dua variabel berskala interval/ratio). Hasil yang diberikan, sama dengan kasus iklan dan penjualan pada seri-seri tulisan sebelumnya.
c) Nominal.
Klik pilihan-pilihan dalam bagian nominal, jika kedua data yang diinput adalah data berskala nominal. Untuk korelasi dengan kedua variabel berskala nominal, output yang bisa dihasilkan adalah Contingency coefficient, Phi and Cramer’s V, Lambda, Uncertainty coefficient
d) Ordinal.
Klik pilihan-pilihan dalam bagian Ordinal, jika kedua data yang diinput adalah data berskala ordinal. Untuk korelasi dengan kedua variabel berkala ordinal, output yang bisa dihasilkan adalah Gamma (seperti yang pernah diuraikan sebelumnya), Sommer’s d, Kendall tau-b dan Kendall tau-c. Kendall tau-b adalah koefisien korelasi Kendall yang sudah dibahas sebelumnya. Kendall tau-c adalah modifikasi koefisien korelasi Kendall yang dalam perhitungannya dengan mengabaikan data yang bernilai sama dalam urutannya.
e) Nominal by Interval.
Klik pilihan Eta pada bagian Nominal by Interval jika data yang diinput salah satunya berskala nominal dan lainnya berskala interval. Misalnya jika ingin menghitung korelasi antara jenis kelamin (nominal) dengan pendapatan (interval)
f) Kappa.
Cohen’s kappa mengukur kesesuaian antara penaksitan dua peringkat ketika keduanya diperingkat dari objek yang sama. Output Kappa hanya akan tersedia jika kedua variabel yang diinput menggunakan nilai dan jumlah kategori yang sama.
g) Risk.
Risk untuk mengukur kekuatan hubungan antara kehadiran suatu faktor terhadap terjadinya suatu kejadian. Nilai risk hanya akan tersedia untuk tabel 2×2.
h) McNemar.
Suatu uji non-parametrik untuk menguji keterkaitan dua variabel dikotomi (hanya memiliki dua kategori).
i) Cochran’s and Mantel-Haenszel statistics.
Sebagaimana dengan McNemar, Cochran’s and Mantel-Haenszel juga digunakan menguji dua variabel dikotomi.
Bagi yang ingin mendapatkan pemahaman lebih lanjut untuk pilihan-pilihan statistik tersebut dapat merujuk ke berbagai literatur mengenai statistik non-parametrik (mudah-mudahan juga pada kesempatan lain akan dibahas di blog ini). Dalam bagian ini, hanya akan diuraikan lebih lanjut mengenai pilihan Chi Square.
5. Klik Chi square > Continue > Cell, akan muncul tampilan berikut:

Terdapat beberapa pilihan dalam tampilan ini, yaitu:
Count.
Centang observed, jika ingin menampilkan frekuensi data sebenarnya (observed), dan centang Expecten, jika ingin menampilkan frekuensi harapan dalam tabel silang.
Percentage.
Centang Row jika ingin menampilkan persentase baris, column untuk persentase kolom dan total untuk persentase total dalam tabel silang.
Untuk kepentingan analisis Chi-square, pilihan lainnya untuk sementara diabaikan.
Misalnya dari tampilan diatas, pilihan yang diambil adalah Observe, Expected dan Column. Selanjutnya Klik Continue > OK. Output yang dihasilkan diberikan sebagai berikut:

Pada output tabel pertama, Count adalah frekuensi dari data yang diamati (observed) dan Expected Count adalah frekuensi yang diharapkan. % within Bank adalah persentase kolom dari tabel silang ini (sesuai dengan pilihan yang diambil tadi, kita hanya mencentang frekuensi kolom). Dari frekuensi kolom ini dapat dibaca, bahwa terdapat kecenderungan mereka yang berpendidikan SLTA lebih memilih bank pemerintah dibandingkan bank swasta. Dari 51 responden berpendidikan SLTA, 68,6 persen memilih bank pemerintah sedangkan sisanya 31,4 persen memilih bank swasta. Sebaliknya, terdapat kecenderungan mereka yang berpendidikan tinggi memilih bank swasta. Dari 62 responden, hanya 32,3 persen yang memilih bank pemerintah dan sebagian besar lainnya (67,7 persen) memilih bank swasta. Dengan kata lain, terdapat keterkaitan tinggi rendahnya pendidikan terhadap pemilihan jenis bank untuk transaksi keuangan.
Namun demikian, untuk meyakinkan kita terhadap kesimpulan tersebut, harus dilakukan pengujian statistik terlebih dahulu. Dalam konteks ini, pada output tabel 2 diberikan nilai chi-square sebesar 14,816, dengan nilai P-value sebesar 0,00012 (yang diperlihatkan dalam kolom Asymp.Sig.(2-sided) pada output SPSS). Sebagaimana halnya pada pengujian korelasi peringkat sebelumnya, nilai P-value ini dibandingkan dengan tingkat signifikansi tertentu. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan dengan pemilihan bank pada tingkat signifikansi 1 % (P-value < α=1 %). Hal lain yang perlu diperhatikan dari output tabel kedua ini adalah keterangan di bawah tabel yang menunjukkan berlaku atau tidaknya salah satu asumsi dari chi-square yang menyatakan bahwa frekuensi yang diharapkan untuk masing-masing kategori harus lebih besar dari 1. Frekuensi yang diharapkan yang bernilai kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20 % dari kategori. Dari keterangan di bawah tabel, terlihat bahwa asumsi tersebut terpenuhi karena tidak ada sel yang memiliki frekuensi harapan dibawah lima, dan frekuensi harapan terendah juga adalah 24,82.

(http://junaidichaniago.wordpress.com)

Rabu, 01 Februari 2012

Melihat Keperibadian Lewat FB

Ini adalah beberapa kategori kepribadian manusia melalui satus FB nya :

1. Manusia Super Update ...Kapanpun dan di manapun selalu update status. Statusnya tidak terlalu panjang tapi terlihat bikin risih, karena hal-hal yang tidak terlalu penting juga dipublikasikan.

Contoh : "Lagi makan di restoran A..", "Dalam perjalanan menuju neraka..", "Saatnya baca koran..", dan sebagainya.

2. Manusia Melankolis ....Biasanya selalu curhat di status. Entah karena ingin banyak diberi komentar dari teman-temannya atau hanya sekedar menuangkan unek-uneknya ke facebook. Biasanya orang tipe ini menceritakan kisahnya dan terkadang menanyakan solusi yang terbaik kepada yang lain.

Contoh : "Kamu sakitin aku..lebih baik aku cari yang lain..", "Cuma kamu yang terbaik buat aku..terima kasih kamu sudah sayang ama aku selama ini..".

3. Manusia Tukang Ngeluh ...Pagi, siang, malem, semuanya selalu ada aja yang dikeluhkan.

Contoh : " Jakarta maceeet..!! Panas pula..", "Aaaargh ujan, padahal baru nyuci mobil..sialan. .!!", "Males ngapa2in.. cape hati gara2 si do' i..", dsb.

4. Manusia Sombong ...Mungkin beberapa dari mereka ga berniat menyombongkan diri, tapi terkadang orang yang melihatnya, yang notabene tidak bisa seberuntung dia, merasa kalo statusnya itu kelewat sombong, dan malah bikin sebel.

Contoh : "Otw ke Paris ..!!", "BMW ku sayang, saatnya kamu mandi..aku mandiin ya sayang..", "Duh, murah-murah banget belanja di Singapur, bow,"

5. Manusia Puitis ....Dari judulnya udah jelas. Status nya selalu diisi dengan kata-kata mutiara, tapi ga jelas apa maksudnya. Bikin kita terharu? Bikin kita sadar atas pesan tersembunyinya? atau cuma sekedar memancing komentar? Sampai saat ini, tipe orang seperti ini masih dipertanyakan.

Contoh : "Kita masing-masing adalah malaikat bersayap satu. Dan hanya bisa terbang bila saling berpelukan", "Mencintai dan dicintai adalah seperti merasakan sinar matahari dari kedua sisi", "Jika kau hidup sampai seratus tahun, aku ingin hidup seratus tahun kurang sehari, agar aku tidak pernah hidup tanpamu".

6. Manusia in English ...Tipe manusianya bisa seperti apa saja, apakah melankolis, puitis, sombong dan sebagainya. Tapi dia berusaha lebih keren dengan mengatakannya dalam bahasa Inggwis gicyu Low..

Contoh : "Tie and Chair..", "I can tooth (kentut), you Pink sun.." dsb..

7. Manusia Lebay ....Updatenya selalu bertema 'gaul' dengan menggunakan bahasa dewa.. ejaan yang dilebaykan..

Contoh.." met moulnin all.. pagiiieh yg cewrah... xixiixi"

8. Manusia Terobsesi ....Mengharap tapi ga kesampaian.. pengen jd artis ga dapat-dapat.Contoh : "duwh... sesi pemotretan lagi! cape..."

9. Manusia Sok Tau ....Sotoy tenarnya. Padahal dia sendiri tidak tahu apa yang ditulisnya.Contoh : "Pemerintah selalu memanjakan rakyatnya.. bla..bla...bla,"

10. Bioskop Mania ...Update film yang abis ditonton dan kasih comment..Contoh : "ICE AGE 3..Recomended! !", "Transformers 2 mantab euy.."

11. Manusia pedagangContoh: "jual sepatu bla bla bla"

12. Manusia penyuluh masyarakatContoh: "jangan lupa dateng ke TPS, 5 menit utk 5 tahun bla..bla"

13. Manusia AlienAda berbagai macam versi, dari tulisannya yang aneh, atau tulisannya biasa aja, hanya saja kosakata nya ga lazim seperti bahasa alien.

Contoh:Alien 1 : "DucH Gw4 5aYan9 b6t s4ma Lo..7aNgaN tin69aL!n akYu ya B3!bh..!!"

Alien 2 : "km mugh kog gag pernach ngabwarin aq lagee seech? kmuw maseeh saiangs sama aq gag seech sebenernywa? "

Alien 3 : "Ouh mY 9oD..!! kYknY4w c gW k3ReNz 48ee5h d3ch..!!"(Khusus buat tipe ini, ga usah di baca juga gpp..)

14. Tipe Hidden Message ...Tipe ini biasanya tidak to the point, tapi tentunya punya niat biar orang yg dituju membaca nya. (bagus kalo baca..kalo ngga? kelamaan nunggu) padahal kan bisa langsung aja sms ya..

Contoh : "For you my M***, I can' t live without you..you are my bla bla bla..","Heh, cewe bajingan..ngapain lo deket2in co gw?! kyk ga laku aja lo.." (padahal ce tersebut tidak ada dalam jaringannya. . mana bisa baca...)

15. Tipe Misterius ....Tipe yang biasanya bikin banyak orang bertanya tanya atas apa maksud dari status orang tersebut..Biasanya dalam suatu kalimat membutuhkan Subjek + Predikat + Objek + Keterangan. Tapi orang tipe ini mungkin hanya mengambil beberapa atau malah hanya 1 saja..Dan pastinya mengundang kontroversi.

Contoh : "Sudahlah.." , "Telah berakhir.." (apanya??),"Termenung.. ." (so what gitu, loh)

16. Tipe Gaptek (perlu beli buku panduan fb) ..Tipe ini biasanya paling bikin orang risih. Mungkin maksudnya nulis wall buat temen tp ini malah ditulis di kolom status

Contoh : hai apa kabar?, kamu lagi sama siapa?, aku kuliah jurusan akuntansi, kamu kuliah dmn?

17. Tipe motivator ....Tipe seperti ini biasanya statusnya bisa menjadi pemotivasi user fb yg lain Contoh: Hnya 0rg mLas sJa yg slLu mNgaLami k'gagLan dlm hdupx.krna bgi org yg g!at,sUatu k'gagLan adLah sbuah kberhasLan yg trtUnda.

18. Tipe musicholic ...Orang seperti ini biasanya adalah orang yang menuangkan perasaannya ke dalam musik

Contoh: Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini, melakukan yg terbaik----D'massiv: jgn menyerah

19. Tipe jorok ....Hmm orang kayak gini gw paling gak suka. Jadi bikin bener2 ilfeelContoh: abis berak... (bayangin gan. abis berak aja langsung di publikasiin. penting bgt gak sih?)

20. Tipe religius ....Nah tipe kayak gini nih paling jarang (menurut pengamatan gw). Kecuali kalo lg ada momen2 seperti ujian akhir, ujian masuk PTN, atau sebelum pengumuman kelulusan

Contoh: Ya Allah tolong mudahkan hamba & teman2 hamba mengerjakan soal2 ujian yg akan kami hadapi besok (pas ada ujian). Ya Allah luluskan kami 1 angkatan siswa siswa SMAN ** (sebelum pengumuman kelulusan)

21. Tipe pasrah ...Orang tipe seperti ini biasanya kalo lagi kena musibah.Contoh: aduh ketauan nyontek. Udah ah liat nanti aja

22. Tipe gila bola ....Tipe yang 1 ini biasanya selalu memposting status sesuai berita bola yang lg hangat / sekedar memberi dukungan kpd tim kesayangannya. Status seperti ini biasanya sering mendapat like (gw menyebutnya ijo2 ala fb) dari user lain yg juga penggila bola.

Contoh: Xabi Alonso telah resmi dijual ke real madrid (berita). Hala Madrid (kasih dukungan)

23. Tipe Gak Jelas ....Selalu nulis status yang gak jelasContoh: Eng..ing..eng..., Treng.. teng..teng..teng..., Bla..Bla..Bla DLL

24. Tipe meratapi nasibKalo tipe ini bawaannya sedih muluContoh: katanya sayang? kok malah gini? heeem...

25. Tipe penyakitan ....Nah tipe yg ini bisa dibilang tipe musiman. Apa lagi kalo musim sakit. Wah pasti langsung banyak yg update status ttg penyakitnya.

Contoh: Aduh pilek nih, ingus meler terus lg. Aduh migran gw kambuh. Yaaa gara2 demam berdarah gw harus di opname deh

26. Tipe kedaerahan ..Orang-orang tipe ini biasanya orang yg masih berpegang teguh pada bahasa daerahnya Orang seperti ini biasanya memposting status dengan bahasa daerahnya yg orang lain blm tentu tau.

Contoh: Tmend esdhe.ko brubbah kbeh . . .tmbh aneh . . . .gosibp ezd lauazt sek usum ae ! ! Hehehehe (orang jawa)

Anda termasuk tipe yang mana ... ?? ....

=====**Ngak Usah terlalu serius yach ... just joke belaka tuk menghangatkan suasana hati .. Smile plisssss .... ^ _^

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/