KDM
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan
dan cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan
kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori
yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan
dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Hierarki
kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan
prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi
kebutuhan fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang
kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan
keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan
cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan
cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga
dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan
dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi
diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi
merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih
kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit
atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
2.2 Hal-hal yang Mendasari Pemahaman KDM
Teori
Maslow memandang bahwa manusia sebagai bagian integral yang
berintegrasi satu sama lainnya dalam motivasinya memenuhi kebutuhan
dasar (fisiologis, keamanan, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi
diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral
sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan
tersebut dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan
atau tujuan sampai terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar
manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah
memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi
diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi
salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam
individu (biologis, intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi,
lingkungan, patologi dan psikopatologi).
Teori ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan
proses keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik
dan sebagai suatu bagian integral dari keluarga dan masyarakat.
Keseimbangan antar kebutuhan tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap
orang. Misalnya tanggungjawab orangtua terhadap anaknya, demikian juga
tanggung jawab perawat untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar klien.
Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal melalui pendekatan
proses keperawatan.
2.3 Model-model KDM
Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah terdiri dari lima tingkatan yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis
seorang
individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara
umum lebih dulu mencari pemenuhan kebutuhan fisiologis. Kebutuhan
fisiologis terdiri dari:
a. Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan
oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidup dan aktivitas
berbagai organ atau sel. jaringan yang melakukan metabolisme aerob,
proses membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara total
pada oksigen untuk bertahan hidup.
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi terdiri atas :
· saluran
pernapasan bagian atas, berfungsi menyaring, menghangatkan dan
melembabkan udara yang terhirup. Saluran pernapasan ini terdiri atas:
hidung, faring, laring ( tenggorokan) dan epiglotis.
· Saluran
pernapasan bagian bawah, berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi
surfaktan. Saluran ini terdiri atas trakea, bronkus dan bronkiolus.
· Paru
sebagai alat pernapasan utama terdiri atas dua bagian, yaitu: paru
kanan dan paru kiri. Paru memiliki jaringan yang bersifat elastic,
berpori serta berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida.
Proses oksigenasi terdiri atas tiga tahap yaitu:
· Ventilasi merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam atau dari alveolus ke atmosfer.
· Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan CO2 di kapiler dengan alveolus.
· Transportasi gas merupakan proses pendistribusian kapiler kejaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler
Faktor-faktor
yang mempengaruhi oksigenasi yaitu: saraf otonomik, hormon dan obat,
alergi pada saluran nafas, perkembangan, lingkungan dan perilaku.
b. Kebutuhan cairan
Kebutuhan
cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis,
yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh, hamper 90% dari total
berat badan tubuh. Persentase cairan tubuh bervariasi bergantung pada
faktor usia, lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Tubuh manusia
membutuhan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran cairan. Cairan
dimasukan melalui mulut atau secara parenteral dan cairan meninggalkan
tubuh dari saluran pencernaan, paru-paru, kulit, dan ginjal. Asupan
cairan untuk kondisi normal kepada orang dewasa adalah 2500cc per hari.
Asupan cairan dapat langsung berupa cairan atau ditambah dari maknan
lain. Pengeluaran cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan cairan
pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah 2300cc. jumlah air yang
paling banyak keluar berasal dari ekskresi ginjal ( berupa urine)
sebanyak 1500cc per hari pada orang dewasa, melalui kulit berupoa
keringat dan saluran pencernaan (berupa feses). Faktor-faktor yang
mempengeruhi kebutuhan cairan dan elektrolit antara lain:
1. Usia,
pebedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta aktivitas organ
sehingga dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Temperatur,
temperatur yang tinggi menyebabkan proses pengeluaran cairan melalui
keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak kehilangan cairan.
3. Diet,
apabila kekurangan nutrien, tubuh akan memecah cadangan makanan yang
tersimpan didalamnya sehingga dalam tubuh terjadi pergerakan cairan dari
interstitial ke interseluler, yang dapat berpengaruh pada jumlah
pemenuhan kebutuhan cairan.
4. Stress, dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit melalui proses peningkatan produksi ADH.
5. Sakit,
pada keadaan sakit banyak sel-sel yang rusak, sehingga untuk
memperbaiki sel yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses pemenuhan
kebutuhan cairan yang cukup.
c. Kebutuhan nutrisi
Nutrisi
merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan yang dimulai dari
mulut sampai usus halus bagian distal, dan organ asesoris terdiri atas
hati , kantung empedu dan pankreas.
d. Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan
eliminasi terdiri atas dua, yaitu eliminasi urin (buang air kecil)
eliminasi alvi (buang bair besaar), yang merupakan dari kerbutuhan
fisiologi dan bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa. Eliminasi materi
sampah merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk sampah
dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru
secara primer mengeluarkan karbon dioksida, kulit mengeluarkan keringat
dan natriun yang dikenal sebagai keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh
primer yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan
tubuh,elektrolit, ion-ion hidrogen dan asam. Usus mengeluarkan produk
produk sampah yang padat dan beberapa cairan dari tubuh. Faktor-faktor
yang memengaruhi eliminasi urine , yaitu: diet dan asupan, respons
keinginan, gaya hidup, stress psikologis, tingkat aktivitas, tingkat
perkembangan , kondisi penyakit, sosiokultural, kebiasaan seseorang,
tonus otot , pembedahan, pengobatan, dan pemeriksaan diagnostic.
Sedangkan faktor yang memengaruhi proses defekasi, yaitu: usia, diet,
asupan cairan, aktivitas, pengobatan, gaya hidup, penyakit, nyeri,
kerusakan sensoris dan motoris.
e. Kebutuhan istirahat dan tidur.
Istirahat
merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional , bukan hanya
dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan
ketenangan. Menurut Narrow (1967) mengemukakan enam karakteristik yang
berhubungan dengan istirahat, diantaranya:
1. Merasa bahwa segala sesuatu dapat diatasi .
2. Merasa diterima.
3. Mengetahui apa yang sedang terjadi.
4. Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
5. Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan.
6. Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Tidur
merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh
stimulus atau sensoris yang sesuai atau sebagai keadaan tidak sadarkan
diri yang relativ. Jenis-jenis tidur, yaitu:
1. Jenis
tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem
pengaktivasi retikularis, disebut dengan tidur gelombang lambat (slow
wave sleep ) atau tidur non rapid eye movement (NREM).
Ciri-cirinya: betul-betul istirahat penuh, tekanan darah menurun,
frekuensi nafas menurun, pergerakan bola mata melambat, mimpi be
rkurang dan metabolisme turun.
2. Jenis
tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat
dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti,
disebut dengan tidur paradox atau tidur eye movement (REM). Cirri-ciri tidur paradox yaitu:
· Biasanya disertai dengan mimpi aktif.
· Lebih sulit dibangunkan .
· Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibisi kuat proyeksi spinal atas system pengaktivasi retikularis.
· Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur.
· Pada otot perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
· Mata
cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan darah
meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat , dan metabolism
meningkat.
· Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
f. Kebutuhan temperature.
Tubuh dapat berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperature yang sempit, 37°C. temperature tubuh diluar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan, efek yang permanen seperti kerusakan otak, atau kematian.
g. Kebutuhan tempat tinggal.
Walaupun
kebanyakan orang mempunyai beberapa jenis tempat tinggal, terkadang
tempat tinggal tersebut dibawah standar dan tidak memberikan
perlindungan yang penuh. Lingkungan yang kotor bisa menarik perhatian
serangga dan binatang seperti tikus, yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit. Sebuah rumah dengan kondisi penerangan yang buruk
atau kacau, akan terjadi peningkatan resiko terjadi kerusakan yang tidak
sengaja. Selain itu, kondisi yang sangat berantakan dan kurang bersih
merupakan faktor predisposisi untuk penyakit menular.
h. Kebutuhan seks.
Seks
dianggap oleh Maslow sebagai kebutuhan dasar fisiologis secara umum
mengambil prioritas diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
Kebutuhan seksual dan perilaku bagaimana untuk memenuhinya dipengaruhi
oleh umur, latar belakang sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan
tingkat kesejahteraan.
2. Kebutuhan keselamatan dan rasa aman.
a. Keselamatan fisik.
Mempertahankan
keselamatan fisik melibatkan keadaan mengurangi atau mengeluarkan
ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit,
kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan. Memenuhi kebutuhan
keselamatan fisik kadang mengambil prioritas lebih dahulu diatas
pemenuhan kebutuhan fisiologis.
b.Keselamatan fisiologis.
Setiap
orang merasakan beberapa ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman
yang baru dan yang tidak dikenal. Dalam beberapa kasus , orang secara
umum tidak secara langsung menyatakan bahwa pembicaraan mereka bisa
secara tidak langsung memperlihatkan perasaan mereka.
3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki.
Manusia
secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga
mereka dan bahwa mereka diterima oleh teman sebaya dan oleh masyarakat.
Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan
keselamatan terpenuhi karena hanya pada saat individu merasa selamat dan
aman, mereka mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa
memiliki dan untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain.
4. Kebutuhan penghargaan dan harga diri.
Manusia
memerlukan perasaan stabil terhadap harga diri, maupun perasaan bahwa
mereka dihargai oleh orang lain. Kebutuhan harga diri berhubungan dengan
keinginan terhadap kekuatan, pencapaian , rasa cukup, kompetensi, rasa
percaya diri dan kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau
apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi,
seseorang merasa percaya diri dan berguna.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
Aktualisasi
diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow. Manusia yang teraktualisasi dirinya
memiliki kepribadian multi dimensi yang matang. Mereka mampu untuk
mengasumsi dan menyelesaikan tugas yang banyak, mereka tidak bergantung
secara penuh pada opini orang lain mengenai penampilan, kualitas kerja
atau metode penyelesaian masalah. Walaupun mereka mungkin mengalami
kegagalan dan keraguan, mereka secara umum menghadapinya secara
realistis.
2.4 Karakteristik
Karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi:
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan
fisiologis memiliki prioritas hierarki Maslow. Ketika seseorang
memiliki beberapa kebutuhan yang tak terpenuhi secara umum akan mencari
kebutuhan fisiologis terlebih dahulu.
Disini
individu akan lebih memprioritaskan kebutuhan fisiologis, yang
merupakan kebutuhan yang penting untuk bertahan hidup. Dan ketika
kbutuhan tersebut terpenuhi maka individu akan berusaha mencari
kebutuhan dasar lainya yang ada dibawah kebutuhan fisiologis.
Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat sakit.
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman
Prioritas
berikutnya setelah kebutuhan fisiologis klien adalah kebutuhan
keselamatan dan keamanan fisik serta psikologis. Memenuhi kebutuhan
keselamatan fisik kadang-kadang mengambil prioritas terlebih dahulu
diatas pemenuhan kebutuhan fisiologis. Misalnya: seorang perawat mungkin
perlu melindungi klien disorientasi dari kemungkinan jatuh dari tempat
tidur sebelum memberikan perawatan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Mereka yang telah memenuhi kebutuhan dasar keselamatan dan rasa aman
akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dikarenakan keselamatan
psikologis mereka terjamin.
Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki
Prioritas
selanjutnya setelah Keselamatan dan rasa nyaman ialah kebutuhan Cinta
dan rasa memiliki, manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka
dicintai oleh keluarga mereka bahwa mereka diterima oleh teman sebaya
dan masyarakat. Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan
fisiologis dan keselamatan terpenuhi, karena hanya pada saat individu
merasa selamat dan aman mereka mampu mempunyai waktu dan energi mencari
cinta rasa memiliki, untuk membagi cinta tersebut kepada orang lain,
bahkan seseorang secara umum mampu memenuhi kebutuhan cinta dan rasa
memiliki sering tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut
pada saat sakit dan terluka.
Ketika
individu telah memenuhi kebutuhan ini maka individu akan memiliki suatu
rasa kasih sayang dan cinta yang terpancar dan individu tersebut akan
mampu membagi rasa cita yang ia rasakan kepada orang lain.
Kebutuhan penghargaan dan Harga diri.
Kebutuhan
harga diri berhubungan dengan keinginan terhadap kekuatan pencapaian,
rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri dan kemerdekaan. Manusia juga
membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Pada saat kedua
kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan berguna. Jika
kebutuhan harga diri dan penghargaan tak terpenuhi, orang tersebut
mungkin merasa tak berdaya dan rendah diri.
Ketika
seseorang yang telah memenuhi kebutuhan ini maka seseorang tersebut
akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menghargai dirinya
sendiri serta orang lain.
.
Kebutuhan aktualisasi diri
Aktualisasi
iri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi, dalam hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow. Menurut teori pada saat menusia sudah
memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah hal tersebut
melalui aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai potensi mereka
yang paling maksimal.
Saat
aktualisasi diri seseorang terpenuhi maka seorang individu akan
memiliki suatu percaya diri untuk mengaktualisasikan dirinya di depan
orang banyak.
2.5 Penerapan KDM dalam Praktek Keperawatan
Teori
Maslow mengenai kebutuhan manusia dapat memberikan dasar untuk
memberikan perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai
lingkungan pelayanan kesehatan. Pada saat perawat menerapkan teori ini
dalam praktek, bagaimanapun juga, fokusnya adalah pada kebutuhan
individu lebih dari pada ketaatan yang kaku pada hierarki Maslow.
Hierarki maslow pada umumnya mengenai priorits kebutuhan pada kebanyakan
manusia dan tidak pada seluruh manusia. Dalam semua kasus kedaruratan
kebutuhan fisiologis mengambil tempat yang lebih dulu datas tingkat
kebutuhan yang lebih tinggi. Untuk memberikan perawatan yang paling
eefektif perawat perlu memahami hubungan antara kebutuhan yang berbeda
pada setiap individu.
Daftar Pustaka
Alimul, Aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
Perry, Potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1.Jakarta:EGC.
Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Nursalam.2001.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik.Jakarta:Salemba Medika.
(http://toyor-skizoid.blogspot.com)